Khalish Khanjaya C1B114025
M Irham Amin C1B114037
M Khoirul Yaqin C1B114039
M Rizaldy Akbar C1B114089
Ramadhan Heryadi C1B114225
BAB 7
ETIKA DISKRIMINASI PEKERJAAN
Sifat Diskriminasi Pekerjaan
Diskriminasi
tenaga kerja berarti membuat keputusan (atau serangkaian keputusan) yang
merugikan pegawai (atau calon pegawai) yang merupakan anggota kelompok tertentu
karena adanya prasangka yang secara moral tidak dibenarkan terhadap kelompok
tersebut.
Bentuk-bentuk Diskriminasi: Aspek
Kesengajaan Dan Aspek Institusional
Untuk
menganalisis berbagai bentuk diskriminasi dapat dibuat dengan membedakan
tingkat di mana tindakan diskriminatif dilakukan secara sengaja dan terpisah
dan tingkat di mana tindakan tersebut terjadi tidak disengaja atau
terinstitusionalisasikan.
Tingkat Diskriminasi
Diskriminasi
muncul apabila terdapat proporsi yang tidak seimbang atas anggota kelompok
tertentu yang memegang jabatan yang kurang diminati dalam suatu institusi tanpa
mempertimbangkan preferensi ataupun kemampuan mereka.
Perbandingan Penghasilan Rata-rata
Perbandingan
penghasilan memberikan indikator paling sugestif atas diskriminasi. Perbandingan
penghasilan terjadi antara keluarga kulit putih dengan keluarga dari kaum
minoritas, dan juga antar gender.
Penghasilan Kelompok Penghasilan
Terendah
Kelompok penghasilan paling rendah
menurut statistik berkorelasi dengan ras dan jenis kelamin.
Perbandingan Pekerjaan yang
Diminati
Pada semua
kelompok pekerjaan besar, persentase pria kulit putih yang memiliki pekerjaan
dengan gaji yang lebih tinggi juga lebih besar, sementara kaum minoritas dan
perempuan sebagian besar memiliki pekerjaan dengan gaji kecil dan kurang
diminati.
Diskriminasi: Utilitas, Hak, dan
Keadilan
Argumen yang
menentang diskrimasi: (1) utilitarian, deskriminasi mengarahkan pada penggunaan
sumber daya manusia secara tidak efisien; (2) hak, diskriminasi melanggar hak
asasi manusia; (3) keadilan, diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan
distribusi keuntungan dan beban dalam masyarakat.
Praktik Diskriminasi
Tindakan yang
dianggap diskriminatif:
(1) rekrutmen,
jika cenderung merekrut pegawai dari dari kelompok ras dan seksual yang sama
dengan yang terdapat dalam perusahaan
(2) screening,
jika tidak relevan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
(3) kenaikan
pangkat, jika perusahaan memisahkan evaluasi kerja pria kulit putih dengan
pegawai perempuan dan pegawai dari kelompok minoritas
(4) kondisi
pekerjaan, jika diberikan dalam jumlah yang tidak sama untuk orang –orang yang
melaksanakan pekerjaan yang pada dasarnya sama
(5) PHK,
memecat pegawai berdasarkan pertimbangan ras dan jenis kelamin.
Pelecehan Seksual
Kaum perempuan,
seperti telah dicatat sebelumnya, merupakan korban dari salah satu bentuk
diskriminasi yang terang-terangan dan koersif.
Di luar Ras dan Jenis Kelamin:
Kelompok Lain
1.
Diskriminasi terhadap pegawai yang lebih
tua berdasarkan usia
2.
Penderita cacat
3.
Kaum gay atau transeksual;
4.
Pengidap AIDS
5.
Pekerja kelebihan berat badan.
Tindakan Afirmatif
· Tindakan
afirmatif dimaksudkan untuk mencapai distribusi yang lebih representatif dalam
perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan dan kelompok
minoritas.
· Inti
dari program afirmatif adalah sebuah penyelidikan yang mendetail atas semua
klasifikasi pekerjaan besar dalam perusahaan.
· Tujuan
penyelidikan adalah untuk menentukan apakah jumlah pegawai perempuan dan
minoritas dalam klasifikasi kerja tertentu lebih kecil dibandingkan yang
diperkirakan dari tingkat ketersediaan tenaga kerja kelompok ini di wilayah
tempat mereka direkrut,
Tindakan Afirmatif Sebagai
Kompensasi
· Program
tindakan afirmatif diinterpresentasikan sebagai salah satu bentuk ganti rugi
yang diberikan kaum pria kulit putih kepada perempuan dan kelompok minoritas
karena telah merugikan mereka secara tidak adil mendiskriminasikan mereka di
masa lalu.
· Kelemahan
prinsip ini mensyaratkan kompensasi hanya dari individu-individu yang secara
sengaja merugikan orang lain, dan memberikan kompensasi hanya dari
individu-individu yang dirugikan.
Tindakan Afirmatif Sebagai Intrumen
untuk Mencapai Tujuan Sosial
Program tindakan
afirmatif merupakan cara yang secara moral sah untuk mencapai tujuan keadilan,
sekipun mungkin bukan merupakan cara yang secara moral diperlukan untuk
tujuan-tujuan tersebut.
Penerapan Tindakan Afirmatif dan
Penanganan Keberagaman
Keberhasilan
atau kegagalan program tindakan afirmatif sebagian juga bergantung pada
dukungan yang diberikan perusahaan pada kebutuhan untuk mencapai keberagaman
secara rasial dan seksual dalam susunan tenaga kerja di perusahaan.
Gaji yang sebanding untuk Pekerjaan
yang Sebanding
Program nilai
sebanding dimaksudkan untuk mengatasi masalah gaji rendah yang oleh mekanisme
pasar selama ini cenderung selalu diberikan pada pegawai perempuan.
Program nilai
sebanding menilai setiap pekerjaan menurut tingkat kesulitan, persyaratan
keahlian, pengalaman, akuntabilitas, risiko, persyaratan pengetahuan,
tanggungjawab, kondisi kerja, dan semua faktor lain yang dianggap layak
memperoleh kompensasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar